Data World Health
Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 Miliar orang di dunia
menyandang hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi.
Berdasarkan Riskesdes tahun 2018 prevelansi hipertensi sebesar 34,1% diketahuai
bahwa sebesar 8,8% terdiagnosis hipertensi dan 13,3% orang yang terdiagnosis
hipertensi tidak minum obat serta 32,3% tidak rutin minum obat.hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar penderita hipertensi tidak mengetahui bahwa
dirinya hipertensi sehingga tidak mendapat pengobatan. Berdasarkan hasil
observasi dan hasil survey Keluarga Sehat tahun 2018 di wilayah kerja Puskesmas
Kedopok penderita hipertensi yang melakukan pengobatan secara teratur sebesar
9.95 %. Sedangakan data cakupan hipertensi yang mendapat pelayanan kesehatan di
Puskesmas Kedopok tahun 2018 yaitu 15,67%. Dari data tersebut terdapat
permasalahan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang hipertensi yang
disebabkan oleh kurang optimalnya standar pelayanan kesehatan oleh petugas
kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang hipertensi.
Selaras
dengan visi dan misi Puskesmas Kedopok dalam menciptakan Masyarakat Kecamatan Kedopok Mandiri Untuk Hidup Sehat, dalam upaya
pelaksanaanya juga termasuk penanganan yang tepat dan efisien terhadap
kasus–kasus degenerative seperti hipertensi. Berdasarkan permasalahan diatas,
Puskesmas sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) perlu dan wajib
mengetahui lebih jauh tentang tugas pokok dan fungsi yang akan menjadi
tanggungjawab dalam pekerjaan nantinya sehingga dapat memberikan kontribusi
terhadap pelayanan kesehatan masayarakat. Oleh karena UPTD Puskesmas Kedopok memiliki inovasi
dengan judul “HIPERAKTIF BRO (Hipertensi Aktif Berobat)” .