Skrining UKS dan Penyuluhan Kesehatan oleh Tim Puskesmas Kedopok di SDN Kedopok II
Skrining UKS dan Penyuluhan Kesehatan oleh Tim Puskesmas Kedopok di SDN Kedopok II
drg. Arindy Secriananda Wardhani memberikan demontrasi cara menyikat gigi yang baik dan benar pada siswa SDN Kedopok 2.
Bertepatan dg giat UKS kali ini, juga dilaksanakan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut. Berperan sebagai penyuluh, drg. Arindy Secriananda Wardhani memberikan demontrasi cara menyikat gigi yang baik dan benar pada siswa SDN Kedopok 2.
Kegiatan yang dilakukan saat UKS di SD/MI, diantaranya:
- Penyuluhan Kesehatan
- Pemeriksaan visual, telinga, kulit, gigi mulut (kelas 3,4 dan 6 SD/MI)
- SmokeAnalizer pada siswa putra kelas 6
- Imunisasi HPV susulan siswi putri kelas 6
- Pemberian obat cacing
- Monitoring ruang UKS (cek P3K kadaluarsa)
- Koordinasi dengan guru terkait siswa yg dirujuk ke Puskesmas

Kegiatan UKS ini dilakukan sejak tanggal 15 Januari 2025 dan berakhir hingga bulan Februari nanti pada sekolah-sekolah di tingkat SMP/MTs dan SMA/SMK di wilayah Kecamatan Kedopok. Dilakukan 2 kali setahun, tim Puskesmas Kedopok melakukan skrining dan penjaringan kegiatan UKS pada sekolah-sekolah. Sekolah-sekolah menjalin kerjasama yang baik dengan Puskesmas Kedopok terkait kegiatan UKS ini. Guru dan pihak sekolah segera menindak lanjuti apabila ada siswa yang dirujuk dengan indikasi tertentu ke Puskesmas.
Pada giat UKS kali ini juga disebarkan Quesioner SDQ terkait skrining kesehatan jiwa pada usia 12 hingga 18 tahun, dengan sasaran siswa-siswi kelas 6 SD yang pengisiannya didampingi oleh orangtua atau guru sekolah. Harapannya, sejak dini siswa-siswi SD sudah teredukasi untuk bisa mempraktekkan cara sikat gigi yang benar sebelum tidur dan setelah makan, minimal 2x sehari.

Serta selalu menjaga kebersihan dan kesehatan gigi mulut dengan mengurangi makan manis seperti permen, coklat agar gigi tidak mudah berlubang (karies). Tidak lupa, personal hygiene atau kebersihan pribadi siswa-siswi juga tidak luput dari perhatian, seperti memotong kuku yang panjang. Kuku yang kotor menjadi sarana sumber masuknya kuman/penyakit dari tangan ke dalam mulut. Kuku tangan siswa siswi diharuskan untuk dipotong secara rutin seminggu sekali agar tidak panjang.
Kontrol dari orangtua siswa maupun guru juga penting terhadap kebersihan pribadi dan kesehatan siswa.